Sejarah


Kelahiran Jam’iyyah Mudarasah Al Qur’an (JMQ) diawali oleh sebuah kebutuhan yang mendesak di kalangan mahasiswa. Perkumpulan ini terlahir dari keinginan kuat para mahasiswa Institut Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur'an (PTIQ) dan Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) yang telah siap mengabdikan diri di bidang hafalan Al-Qur'an, di samping tuntutan keilmuan akademis yang mereka emban.

Selain faktor hafalan Al-Qur'an, ikatan kekeluargaan juga menjadi pilar utama dalam organisasi ini. Mengingat sebagian besar mahasiswa PTIQ dan IIQ berasal dari Jawa Timur, mereka berada jauh dari sanak saudara. Oleh karena itu, mereka perlu menggalang persatuan untuk kepentingan bersama, yang diharapkan dapat menghadirkan suasana kekeluargaan di perantauan.

Kegiatan awal masih sangat sederhana, sekadar ingin membaca Al-Qur'an bil ghaib (hafalan) secara bersama-sama. Kegiatan yang belum terkoordinasi ini terus berlangsung dan seiring waktu menjadi semakin baik. Pada mulanya, kegiatan ini diprakarsai oleh Drs. H. A. Muhaimin Zen. Beliaulah promotor yang selalu mengikuti secara aktif setiap kegiatan.

Dalam perkembangannya, kegiatan tahfidz mudarasah ini dirasa perlu untuk mencari lebih banyak anggota dalam waktu singkat. Mahasiswi IIQ pun kemudian turut bergabung karena adanya kesamaan profesi dan kepentingan (senasib seperjuangan).

Kegiatan mudarasah yang semakin sering diadakan, terutama untuk memenuhi undangan tokoh-tokoh masyarakat, kemudian dikoordinasi oleh M. Anis Agus. Program yang dijalankan kelompok ini awalnya masih sederhana, berfokus pada kegiatan mudarasah dan kumpul-kumpul yang bersifat kekeluargaan. Seiring berjalannya waktu, kelompok ini semakin berkembang.

Tepatnya pada Tahun 1980, bersamaan dengan acara Halal bi Halal di kediaman Ibu Nyai Hj. Sholihah Wahid Hasyim, kelompok ini diresmikan menjadi sebuah organisasi. Dalam musyawarah tersebut, dibentuklah sebuah panitia yang dikoordinasi oleh Cak Abdul Jalil. Musyawarah ini melahirkan organisasi yang diberi nama IKMJ (Ikatan Keluarga Mahasiswa Jawa Timur).

IKMJ yang telah terbentuk kemudian mengadakan rapat pertama dan menghasilkan susunan kepengurusan awal sebagai berikut:


Pelindung:

Bapak KH. Zaini Miftah

Ibu Nyai Hj. Sholihah Wahid Hasyim

Bapak KH. Hamid Baidlowi


Penasihat: Bapak Drs. H. A. Muhaimin Zen

Pengurus Harian:

Ketua Umum: Drs. Abdul Jalil

Ketua I: Mursyida Thahir, MA

Ketua II: Hurriyah

Sekretaris: Drs. Anis Agus

Bendahara: Hj. Maria Ulfa, MA


Adapun jumlah anggota pada waktu itu sebanyak 27 orang, terdiri dari 20 mahasiswa dan 7 mahasiswi.


Pada periode ketiga kepengurusan, yang diketuai oleh Cak Saifulloh Maksum dengan Cak Ahmad Mahfudz Anwar sebagai sekretarisnya, nama IKMJ diubah menjadi JMQ (Jam’iyyah Mudarasah Al Qur’an). Pada periode ini pula, organisasi berhasil menyusun peraturan rumah tangga (Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga). Dengan demikian, landasan yuridis formal organisasi telah terbentuk. Sejak saat itulah, kegiatan JMQ mulai tampak berkembang lebih luas hingga sekarang.